Janji yang Tak Terpenuhi
via: got-blogger |
Janji
adalah hutang. Hutang adalah sesuatu yang dipakai wanita dewasa. Kalimat klise itu udah sering banget gue denger.
Entah di percakapan bis kota, gosip ibu-ibu arisan, sampai badan
keamanan PBB. Gue sependapat sama kalimat klise yang gue ketik
barusan. Karena menurut gue kalau suatu janji itu gak terpenuhi akan
menimbulkan suatu dampak psikologis yang dapat menyebabkan gangguan
kejiwaan. Sakit hati. Untuk memperjelas maksud gue biar gue berikan sedikit cerita dari negeri antah berantah yang semua penghuninya jomblo.
“ZzzzZzz...z....ttt,
ZzzzzZZzz...z..Zzztt ” Smarthphone Kemi berdering.
Kemi
memang pemuda anti mainstream, disaat pemuda lain seneng pake nada
dering lagu-lagu favorit mereka atau nada dering bawaan, Kemi lebih
suka mengganti nada deringnya sama suara dengkuran orang tidur.
Karena
suara dengkuran tadi itu sangat sulit dicari di toko-toko CD Musik terdekat, Kemi akhirnya mencarinya di internet, setelah seraching menggunakan semua searc engine tidak ada satu pun yang menyediakan “link download”. Kemi tidak
kehabisan akal. Suatu waktu di siang bolong setelah pulang kuliah,
sebelum boci-boci (Boci: Bobo ciang cantik) kemi menyalakan aplikasi
perekam suara di iPhonenya. Dia taruh iPhone 6 yang baru dia beli
online dari pedagang kelontong Namibia di deket bibirnya.
“Peh,
aku iki pancen cerdas yo cah,” Ucap kemi dalam hati mengagumi
kecerdasannya yang tentu saja 11-12 dengan kacang polong. Kemi yakin
sekali kalau dia akan berhasil mendapatkan suara rekaman dengkuran
dirinya sendiri ketika tidur nanti. Ia pun berniat nanti kalau udah
selesai direkam dia mau aplod di akun sonklod dia. Gak
tanggung-tanggung, niatan mulia kemi gak berhenti sampai sini, dia
juga berniat buat uplod ke mediafire supaya orang-orang tidak lagi
kesusahan untuk mencari link download suara dengkuran orang tidur.
Memang selain cerdas Kemi juga memiliki hati yang mulia.
Setelah
35,6 jam memejamkan matanya, Kemi akhirnya tertidur pulas. Suara
dengkurannya mulai terdengar perlahan namun pasti. Teknik dengkuran
Kemi memang tidak seperti kebanyakan orang pada umumnya. Bagai petir
disiang bolong. Kira-kira begitu saking dahsyatnya. Beberapa tokoh
agama di desa Kemi tinggal bahkan ada yang berlari ke arah rumah
peribadatannya sambil mengajak tetangga sekitarnya dan berteriak:
“Malaikat
Isrofil telah meniup terompetnya!, mari saudara kita bertaubat selagi
masih ada waktu!” Teriak salah satu tokoh pemuka agama yang berlari
ketakutan tadi.
“KIAMAT..!
KIAMAT...! KIAMAT...!” suasana desa dan sekitar menjadi chaos.
Kembali
ke smartphone kemi yang berdering tadi.
Sambil
mengucek-ngucek matanya baru bangun tidur kemi samar-samar membaca
pesan di Instagram yang disitu tertulis dikirim dari akun
@Sul4Sthree_Manj44hAyangKamoeh. Iya, itu adalah akun Instagram
Sulastri atau yang biasa dipanggil lastri. Entah apa yang ada
difikiran lastri dan Kemi, mereka berkomunikasi dengan cara berkirim
pesan melalui Direct Message di Instagram.
Setelah
kemi benar-benar sadar, dia pun membaca dengan jelas tulisan di foto
yang lastri kirim barusan.
“Sayang,
hari jumat ke pantai yuk” Beginilah isi tulisan dalam foto yang
dikirim Lastri, dengan bacground foto Lastri sedang menumis terong di
tungku menggunakan kayu bakar.
Kemi
menyalakan MacBook Pro yang ia dapatkan sebagai hadiah ulang tahun ke
176 dari lastri seorang. Ia mencari berkas file fotonya sendiri. Tak
beberapa lama kemudian Kemi menemukan foto dia mengenakan bokser
waktu diacara perpisahan SMA dulu. Segera Kemi membuka Paint untuk
memberikan tulisan difoto tersebut sebagai balasan pesan untuk
Lastri.
“Duh
cayank, akuh hari jumat ada kuliah full nih. Campe core huhuhuhu.
Kalau hari sabtu aja gimana?”
Begitu
isi tulisan yang Kemi tambahkan difoto tadi. Kemi kemudian
mentransfer file foto itu ke iPhone untuk dikirimkan melalui Direct
Messege di Instagram. Sungguh pasangan yang aneh.
“Ngukkkk....ngukkk...ngukk...!”
Smarthpone Kemi kembali berbuni. Kali ini pesan masuk dari Lastri.
“Oke
deh, kalau begitu mas, Lastri gak apa-apa! Tapi kalau sabtu habis jam
12 siang soalnya Lastri ada bimbingan skripsi di rumah dosen Lastri,
gimana?”
“Oh
iya maaf, tangan Lastri pegel ngeditin foto terus jadi biar cepet
Lastri sms aja ya. Jangan marah ya mas Kemi, MMMummMMuach!”
Dengan
perasaan senang bercampung mupeng Kemi membalas pesan singkat Lastri
“Oke cyankku Lastri, CU in saturday ya :*~”
Hari
ini hari sabtu. Kemi sudah mengharap kedatangan Lastri di kosan kumuh
di pinggir empang yang dihuninya dari awal perkuliahan. Sesekali Kemi
mengirim pesan kepada Lastri. Namun tidak ada balasan. Di luar hujan
deras dan jam sudah menujukkan pukul 12.49 siang. Kemi masih setia
menunggu didalam kamar kosannya. Sekali lagi Kemi mengirin pesan
kepada lastri dengan dalih mengingatkan jangan lupa makan dan
menanyakan sedang ada dimana.
“Ngukkkk....ngukkk..kk...nguk.....”
Smartphone Kemi bergetar. Dilihatnya ternyata ada pesan dari Lastri.
Alangkah bahagianya Kemi sedari pagi tadi dia mengirim pesan belum
dibalas dan sekarang akhirnya dibalas juga.
“Sayang
aku lagi kehujanan di Zimbabwe,”
begitu
isi pesan dari Lastri. Kemi jadi bingung dan bertanya tanya, bukannya
dia harusnya bimbingan skripsi sama dosennya ya? Kesimpulan Kemi
mengatakan kalau Lastri dalam perjalanan pulang. Kemi pun membalas
pesan singkat lastri sambil menahan rasa yang agak nyesek didadanya.
“Oh,
iya sayang.. emang mau kemana?”
“Mau
pulang ke rumahku di Kongo lah sayang”
Pesan
yang dikirim Kemi langsung dibalas Lastri.
Kemi
bingung bukankah seharunya hari ini ia berjumpa ddengan Lastri untuk
jalan bersama? Tapi mengapa kok sehabis bimbingan skripi Lastri
langsung pulang? Apa si Lastri lupa janjinya kemarin ya? Kemi
kebingungan penuh tanya, tapi dia hanya menahan emosinya karena rasa
cinta dan sayangnya mengalahkan segalanya.
“Oke
sayang hati-hati di jalan ya. Kuda nya jangan lupa dikasih makan
berger. Ntar kalau sudah sampe di rumah, Kongo kabari Mas Kemi ya”
Begitulah
jawaban sms dari Kemi untuk Lastri. Kemi masih penuh tanya dan rasa
nyesek didada karena sedari pagi dia udah mandi kembang sepatu dan
dandan cakep demi menemui kekasihnya tapi ternyata si Lastri malah
besikap aneh. Entah dia lupa atau memang ada kesibukan lain. TAMAT.
Kira-kira
begitulah rasanya kalau janji yang sudah diucapkan tetapi gak
ditepati. Mungkin ada yang lebih dari itu. Gue sendiri pernah
ngalamin hal yang begitu, malah pernah juga ngingkarin janji. Tapi
gue selalu belajar untuk sebuah komitmen yang sudah gue ucap. Gue gak
mau nyakitin perasaan orang lain. Dalam cerita diatas untung si Kemi
orangnya sabar, semua rasa nyesek nya ditutupi sama rasa sayang dan
cintanya ke Lastri. Oke deh, makasih buat kalian yang udah baca. Pasti kalian yang
baca ini gak malem mingguan ya, HUH. Gue juga sih.
Gue nggak pernah mau bikin janji. Manusia mah kebanyakan khilafnya sama yang begituan. Jadi mending yang pasti2 aja. :( (malah curhat)
ReplyDeleteNah iya tuh.Kalau gak ditepati yg dijanjiin itu loh, nyeseknya kadang bisa gak ketulungan :( *curhat
DeleteAuahgelap. :(
DeleteAku gak kenal yang namanya malam mingguan. Walaupun gak jomblo juga sih..
ReplyDeleteRasanya kalau udah janji tapi gak ditepatai emang ngeselin. Lebih ngeselin dari lupa lihat cewek gak pakai hutang.
Salam kenal yak...
Gak kenal malming tapi gak jomblo, kayanya divergent lu bro. Iya emang ngeselin!
DeleteSalam kenal balik *Salaman. Sering2 main kesini lagi yak :)
Kalau sering main kesini dikasih apa emangnya? :D Entar dikira aku naksir kamu lagi kalau keseringan main kesini.
DeleteYaudah biar afdol aku follow, jadi lebih gampang kepoin keseharian kamu di blog ini *Apa si :p
nama intagnya terlalu keren wkwkww
ReplyDeleteHehheu. Gue yang ngetik aja gak sanggup bacanya.
DeleteIni tokoh2nya kenapa pake yang jawa tempo dulu bro, ngga ada yang lebihkeren apa? hehe
ReplyDeleteAnak SD jugak uda pakek hutang keleus..
ReplyDeleteIya bener. Janji itu adalah utang. Cobak bisa digadaiin. ._.
Ah iya? Padahal dulu gue belum pakek loh.
DeleteKutang bisa kok digadaiin. *salah fokus.